A Simple Word Can Have Different Meanings

Sekantung Uang Receh

Posted by Unknown Rabu, 23 November 2011 0 comments

Hiduplah seorang bos besar yang memiliki perusahaan yang terbilang cukup dikenal dinegerinya. Tapi bos tersebut sudah tua dan ingin mencari penggantinya. Suatu hari, ia memanggil kedua tangan kanannya yang ia paling percaya, namanya Bill dan Thomson.

Hari itu ia memberikan masing2 sekantung uang receh, yang didalamnya terdapat sepotong kertas kecil bertuliskan 40.000. "Ini adalah uang untuk kalian, jumlahnya sesuai dengan apa yang sudah tertulis disebuah kertas didalam kantung tersebut. Pergilah dan belikan aku sebuah tas bermerk Livia. Bagi yang bisa membelikannya, akan saya naikan jabatannya menjadi pengganti saya tahun depan untuk memimpin perusahaan ini."

Kedua pria itu pun langsung mencari tas yang diinginkan oleh si bos. Kantung yang dibawa pun semakin lama semakin berat saat mereka bawa pulang. "Berat sekali uang ini. Mengapa tidak aku tukarkan saja?" pikir Bill saat diperjalanan pulang. Dia pun menukarkan seluruh uang itu dengan uang kertas berjumlah 40.000.

Di arah yang lain, Thomson pun merasakan berat yang sama dengan Bill. Tapi karena dia tidak menyerah, dia pun membawa kantung uang receh itu sambil mencari tas bermerk yang diperintahkan bosnya.

Bill pun sampai ke toko yang menjual tas bermerk Livia itu. Sesampainya di toko, dia kaget karena harga dari tas tersebut adalah 50.000. Dia tidak memiliki lagi uang untuk dijadikan tambahan untuk membeli tas tersebut. Ditambah lagi, toko itulah satu2nya yang menjual tas bermerk Livia. Bill pun keluar dari toko itu dengan perasaan sedih dan takut.

Sesegeranya, Bill datang menghadap si bos besar...
"Bagaimana? Apakah kamu menemukan tas tersebut?", tanya si bos besar.
"Saya menemukannya tuan, tapi uang tuan tidak cukup untuk membelinya, jadi saya tidak jadi membelinya. maafkan saya tuan", ungkap Bill dengan wajah ketakutan.
Tiba-tiba datang Thomson tergesa-gesa dgn membawa tas bermerk Livia yang diinginkan si bos. "Ini bos, sudah saya belikan tas yang anda inginkan.", kata Thomson sambil terengah-engah.
"Dia licik bos, dia pasti menambahkan uangnya, sehingga bisa mendapatkan tas ini bos", kata Bill dengan marah dan kesal.
"Tidak bos. Sebelumnya maafkan saya terlambat. Saya terlambat karena sebelum saya membeli tas itu, saya menghitung kembali uangnya. Dan ternyata uangnya bukan 40.000 tetapi 50.000, lalu saya mencari tas Livia itu dan menemukannya. Harganya pun pas 50.000"

Bill pun kaget setengah mati mendengar pernyataan dari Thomson. Ia menyesal menukarkannya dengan uang kertas tersebut tanpa menghitungnya.
Lalu dengan segera, bos besar tersebut langsung memberikan perusahaannya kepada Thomson, dan Thomson menjadi bos digenerasi berikutnya.




"jangan pernah menilai buku dari sampulnya. Itulah yang harus kita renungkan. Terkadang kita melihat orang lain dan berprasangka buruk kepadanya, padahal tidak ada yang harus dikhwatirkan.. Itulah pikiran jahat kita, bahwa orang lain selalu salah."


0 comments:

Posting Komentar

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified