Seorang Ayah, Anak, Dan Seekor Keledai
Jumat, 27 April 2012
0
comments
Suatu
hari, ada seorang ayah bersama dengan anaknya beserta seekor keledai,
melakukan perjalanan dari kota ke kota. Tibalah mereka di kota A. Sang
anak menaiki keledai, sedangkan ayahnya berjalan di sampingnya. Lalu
orang–orang berkata, “Dasar anak yang tidak tahu diri, masa ayahnya
disuruh jalan kaki.” Lalu mereka pun bertukar posisi dan melanjutkan
perjalanan.
Sampailah mereka di kota B, dan orang-orang pun berkata, “Wah-wah… ayah yang kejam, masa anaknya dibiarkan jalan kaki begitu saja." Mereka pun kemudian berhenti dan berpikir sejenak dan akhirnya mereka sepakat menaiki keledai itu bersama-sama.
Sampailah mereka di kota B, dan orang-orang pun berkata, “Wah-wah… ayah yang kejam, masa anaknya dibiarkan jalan kaki begitu saja." Mereka pun kemudian berhenti dan berpikir sejenak dan akhirnya mereka sepakat menaiki keledai itu bersama-sama.
Sesampainya
mereka di kota C, mereka kembali dicerca oleh orang-orang. “Dasar
manusia yang tidak mempunyai perasaan! Masa keledainya disiksa dengan
dinaiki berdua.” Kembali mereka merenung dan memutuskan untuk berjalan
kaki sambil memegang tali keledainya.
Di
kota D, mereka ditertawakan oleh orang-orang. “Hahaha.. ayah dan anak
yang bodoh, masa punya keledai tapi tidak dimanfaatkan. Bodoh sekali.”
Akhirnya mereka pun dibuat pusing akan perkataan orang-orang tersebut.
Akhirnya mereka pun mengambil sebuah cara terakhir dengan menggotong
keledai tesebut sambil melanjutkan perjalanan karena sudah tidak tahan
dengan omongan orang lain.
Tibalah
mereka di kota E dan orang-orang pun kembali mencerca mereka. “Dasar
edan! Dunia sudah terbalik, masa keledai menunggangi manusia!”
Cerita
diatas mengajarkan kita, dimanapun kita berada , kapanpun, siapapun
kita, akan selalu ada pandangan dan komentar negatif dari orang-orang di
sekitar terhadap kita, seberapa baik pun kelakukan kita. Ada 2 hal yang
dapat kita petik dari cerita ini. Yang pertama adalah kita tidak dapat
mengatur dan mengontrol apa yang dirasakan, dipikirkan dan dikatakan
oleh orang lain. Yang kedua adalah kita tidak pernah dapat menyenangkan
hati semua orang. Yang dapat kita lakukan adalah tetap berpikiran
positif untuk menanggapi hal-hal tersebut. Gunakanlah untuk
mengembangkan diri kita untuk menjadi yang lebih baik, segala sesuatu
tergantung pada pikiran (mindset) kita sendiri. michael-hansson
0 comments:
Posting Komentar